Sebuah Studi Mengatakan Vaksin Pfizer Tak Efektif Lindungi Anak Usia 5-11 Tahun dari Omicron

Jakarta - Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa dua dosis vaksin buatan Pfizer dan BioNTech kurang efektif melindungi anak usia 5 hingga 11 tahun dari infeksi virus corona varian Omicron yang menghantam New York, AS.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Negara Bagian New York, efektivitas vaksin Pfizer terhadap COVID-19 menurun dari 68 persen menjadi 12 persen pada anak-anak usia 5-11 tahun selama lonjakan Omicron dari 13 Desember 2021 hingga 24 Januari 2022.

Perlindungan vaksin terhadap rawat inap (gejala berat) juga menurun dari 100 persen menjadi 48 persen.

Meski belum ditinjau oleh rekan sejawat, hasil studi ini sudah diterbitkan di jurnal Healthek karena urgensi kesehatan masyarakat dalam menghadapi pandemi.

Para peneliti mengatakan, penurunan efektivitas vaksin Pfizer dalam melindungi anak-anak dari COVID-19 bisa terjadi karena mungkin dosis yang diberikan lebih rendah ketimbang remaja.

Anak-anak dalam kelompok usia 12 tahun ke bawah diberi dua suntik vaksin Pfizer 10 mikrogram, sedangkan anak-anak 12 tahun ke atas menerima 30 mikrogram dosis vaksin.

Hasil risetnya, mereka menemukan bahwa efektivitas vaksin turun 11 persen untuk kelompok yang diberi dosis rendah, tapi menawarkan perlindungan 67 persen pada kelompok yang menerima dosis lebih tinggi.

Ini didapat setelah peneliti membandingkan anak usia 11 dan 12 tahun yang menerima dua dosis vaksin Pfizer.

Mengingat berkurangnya perlindungan terhadap infeksi Covid, hasil ini menyoroti pentingnya perlindungan tambahan, termasuk pemakaian masker bagi anak-anak untuk mencegah infeksi dan penularan,"


- Pejabat di Departemen Kesehatan Negara Bagian New York City -


Untuk anak-anak usia 12-17 tahun, efektivitas vaksin terhadap infeksi turun dari 66 persen menjadi 51 persen dari Desember 2021 hingga akhir Januari 2022.

Sementara perlindungan rawat inapnya turun dari 85 persen menjadi 73 persen selama periode yang sama.

Data ini muncul tak lama setelah pemerintah negara bagian New york city dan The golden state berencana mencabut aturan memakai masker di sekolah.

Langkah ini diambil mengingat jumlah kasus infeksi corona di sana mulai melandai.

Sebelumnya, AS telah dihantam gelombang corona varian Omicron pada Desember 2021 hingga Januari 2022.

Ini membuat jumlah rawat inap anak-anak yang terpapar Covid mengalami lonjakan.

Badan pengawas obat dan makanan di AS, Food and Drug Administration (FDA), kemudian berencana mempercepat vaksinasi untuk anak-anak usia 6 bulan hingga 4 tahun sebagai upaya mencegah membludaknya jumlah rawat inap anak karena COVID-19.

Namun, FDA dan Pfizer memutuskan untuk menunda rencana tersebut setelah studi ini muncul.

Saat ini, FDA sedang menunggu data hasil uji klinis dosis ketiga untuk anak-anak yang ditargetkan rampung pada April 2022 mendatang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seekor Kanguru Terkuat yang Pernah Hidup di Dunia, Badannya Penuh Dengan Otot