Seekor Kanguru Terkuat yang Pernah Hidup di Dunia, Badannya Penuh Dengan Otot

Lorettanapoleoni Kanguru biasanya terlihat sebagai hewan asli Australia yang lucu dengan kantung dan kaki ramping.

Namun, deskripsi itu tidak cocok dengan Roger, seekor kanguru merah yang terkenal karena otot-ototnya yang kekar.

Roger memiliki berat 89 kg dan tinggi mencapai 2 meter. Ia pertama kali ditemukan oleh Chris Barns, pendiri The Kangaroo Sanctuary, ketika terjebak di dalam kantong induknya yang sudah mati.

Roger yang kala itu masih menjadi joey atau anak kanguru kemudian diselamatkan dan dibawa Barns ke cagar alam khusus kanguru miliknya.

"Ia masih bayi ketika saya menyelamatkannya dari kantong ibunya yang mati di jalan raya," kata Chris "Brolga" Barns, pendiri The Kangaroo Sanctuary, kepada BBC.

Popularitas Roger meningkat usai salah satu fotonya menjadi viral pada 2015 silam.

Hewan itu tampak begitu mudah meremukkan sebuah ash dari logam berkat kekuatan dari tangannya yang berotot itu.

Ia bahkan sempat muncul di beberapa acara televisi, salah satunya adalah Kangaroo Dundee di BBC Inggris.

Tubuh Berotot Roger sebagai Bukti Dominan


Tubuh besar kanguru sebenarnya bukan hal yang aneh, karena biasanya mereka akan terlihat sangat kekar jika dilihat dari depan.

Namun menurut Dr. Natalie Warburton dari Murdoch University, kanguru jantan dengan postur dan lengan berotot adalah wujud pembuktian bahwa mereka adalah jantan dominan.

Hal ini penting karena di masa muda kanguru biasanya akan melakukan berbagai pertarungan yang akhirnya membantu otot mereka tumbuh, menurut laporan National Geographic.

Dan seiring dengan bertambahnya usia, otot mereka pun bertambah besar dan mereka semakin agresif, seperti pada Roger.

Kanguru jantan membangun dan mempertahankan hierarki dominasi mereka melalui sparing dengan menggenggam lawan mereka dan menggunakan kaki belakang mereka untuk menendang lawan.

- Dr. Natalie Warburton dari Murdoch College-.

Akhir hidup Roger

Meski menjadi orang yang menyelamatkan Roger, Barns bercerita jika Roger lama kelamaan menganggap dirinya sebagai saingan bahkan sampai ingin berkelahi dengannya.

Roger diketahui memang dilatih untuk berkelahi dengan tangan kosong. Selain itu, secara alamiah, kanguru adalah hewan petarung.

Mendekati akhir hidupnya, Roger menderita artritis dan mengalami penurunan tingkat penglihatan.

Oleh karena itu, ia diputuskan untuk beristirahat dan pensiun dari dunia hiburan.

Pada 8 Desember 2018, Roger mati di usia 12 tahun di The Kangaroo Refuge, Alice Springs, Australia.

Kematian tersebut merupakan hal yang wajar karena umumnya kanguru hanya hidup sampai usia 14 tahun.

Menurut National Geographic, semakin besar otot seekor kanguru, maka semakin juga pendek usianya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Studi Mengatakan Vaksin Pfizer Tak Efektif Lindungi Anak Usia 5-11 Tahun dari Omicron